PERMISIF (Pengalah)
Tipe ini meski merupakan tipe yang mungkin disenangi oleh anak, namun tidak disarankan karena orangtua hanya mengikuti apa yang jadi keinginan anak. Rasa mencintai dan tidak tega yang berlebihan menjadi penyebab mengapa orangtua memilih mengikuti kemauan anak. Mereka mungkin saja memiliki beberapa aturan namun aturan tersebut biasanya tidak konsisten. Jika anak melanggar, tak ada konsekuensi yang diberikan.
Baca juga : Kerja di Jerman
Orangtua permisif juga senang mengiming-imingi hadiah agar anak mau mengikuti kemauannya. Aturan orangtua yang longgar juga akibat mereka tidak ingin anaknya merasa dipaksa. Orangtua juga jarang memberikan bimbingan apa pun. Hal ini akan memberikan konsekuensi yang kurang baik kepada anak. Anak akan menjadi tidak disiplin dan senang memberontak. Dalam lingkungan sosialnya, ia akan merasa kesulitan karena merasa diri yang paling penting dan hebat. Ia jadi sulit mendapatkan teman. Talenta serta prestasi akademik di sekolah juga tidak dikembangkan, karena tidak ada bimbingan orangtua.
Berusaha Demokratis
Beby erwina, mama dari kafin shultan reviera Kafin telah “bersahabat baik” dengan piano sejak usianya masih balita. Beby, sang mama, yang mengetahui itu, segera mencari guru piano untuk mengasah bakat Kafin. Ia juga menyadari kemampuan Kafin menangkap suatu hal begitu cepat, ia belajar membaca di usia 2 tahun. Pertemuan dengan Erwin Gutawa saat pertunjukan musikal Laskar Pelangi seakan membuka jalan bagi Kafin untuk semakin memperdalam kemampuannya dalam bermusik. Jadilah Kafin anggota dari DARR2 (Di atas Rata-Rata).
Di usia Kafin yang masih 6 tahun, ia sudah bisa menampilkan yang terbaik dibandingkan anak-anak seusianya. “Saya selalu berusaha bersikap demokratis terhadap keinginan Kafin. Sebisa mungkin saya menjadi orang pertama yang mengetahui apa yang diinginkan Kafin terutama dalam kariernya,” kata Beby. Kini di usia 11 tahun, Kafin duduk di bangku setara dengan kelas 1 SMA. Proses pendidikan yang Kafin jalani murni dengan kemampuan yang ia miliki. “Tidak ada perubahan dalam mendidik Kafin. Meskipun dia memiliki kemampuan lebih dalam akademis dibandingkan anak seusianya, saya tetap memperlakukan Kafin sesuai dengan usianya.”
Sumber : https://ausbildung.co.id/